Catatan
sejarah mengungkapkan pertemuan antara Sulaiman dengan Ratu Saba
berdasarkan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba di Yaman Selatan.
Penelitian yang dilakukan terhadap reruntuhan mengungkapkan bahwa
seorang "ratu" yang pernah berada di kawasan ini hidup antara 1000 s/d
950 SM dan melakukan perjalanan ke Utara ( ke Jerusalem).
Keterangan lebih terperinci
tentang apa yang terjadi diantara dua orang penguasa, kekuatan ekonomi
dan politik dari dua negara ini, pemerintahan mereka dan hal lain yang
lebih terperinci semuanya diterangkan dalam Surat An Naml. Kisah yang
meliputi sebagian besar surat An Naml, memulai keterangannya tentang
ratu Saba berdasarkan berita yang dibawa oleh seekor burung Hud, salah
satu tentara nabi Sulaiman kepadanya
Dalam surat dan ayat yang
menerangkan tentang ratu Saba, Nabi Sulaiman juga disebutkan. Dalam Al
Qurán diceritakan bahwa Sulaiman mempunyai kerajaan serta istana yang
mengagumkan dan banyak perincian lain yang diberikan.
Berdasarkan
ini, Sulaiman dapatlah dikatakan memiliki teknologi yang maju
dimasanya. Di istananya terdapat berbagai karya seni dan benda-benda
berharga, yang mengesankan bagi semua yang menyaksikanya. Pintu gerbang
istana terbuat dari gelas. Penyebutan Al Qurán dan akibatnya terhadap
ratu Saba disebutkan dalam ayat berikut :
Dikatakanlah kepadanya:
"Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu,
dikiranya kolam air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya".
Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari
kaca". Berkatalah Balqis: Ya, Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat
zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada
Allah, Tuhan semesta alam".(QS An Naml 44).
Setelah kuil Sulaiman
dihancurkan, satu-satunya dinding/tembol kuil yang tersisa diubah
menjadi "Tembok ratapan"oleh Yahudi. Setelah penaklukan Jerusalem di
abad 7, kaum Muslim membangun Masjid Umat dan Kubah Batu dimana kuil
tersebut dahulunya berada. Dalam gambar disebelah kanan tampak Kubah
Batu
stana
Nabi Sulaiman disebut dengan "Solomon Temple/Kuil Sulaiman" dalam
literatur bangsa Yahudi. Saät ini, hanya "Tembok sebelah Barat" yang
tersisa dari bangunan kuil atau istana yang masih berdiri, dan pada saat
yang bersamaan tempat ini dinamakan "Tembok Ratapan/Wailing Wall"oleh
orang Yahudi. Alasan mengapa istana ini, sebagaimana banyak tempat lain
yang berada di Jerusalem kemudian dihancurkan adalah dikarenakan
tindakan jahat serta kesombongan dari bangsa Yahudi. Hal ini
diberitahukan oleh Al Qurán sebagai berikut :
Dan telah Kami tetapkan
terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan
diri dengan kesombongan yang besar". Maka apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan
kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu
mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti
terlaksana.
Kemudian Kami berikan kepadamu
giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan
harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih
besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan
mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya
pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai.(QS al Isra 4-7).
Kuil Sulaiman
memiliki teknologi yang paling maju saat itu dan pemahaman estetika
yang unggul. Pada gambar di atas ditunjukkan pusat kota Jerusalem
selama masa pemerintahan Nabi Sulaiman.
1) Pintu Barat daya
2) Istana Ratu
3) Istana Sulaiman
4) Pintu gerbang dengan 32 pilar
5) Gedung pengadilan
6) Hutan Libanon
7) Kediaman pendeta tingkat tinggi
8) Pintu masuk ke kuil
9) Alun-alun kuil
10) Kuil Sulaiman
Seluruh kaum
yang disebutkan dalam bab-bab terdahulu patut mendapatkan hukuman
karena pemberontakan mereka dan ketidak bersyukuran mereka atas karunia
Allah, dan makanya merekapun ditimpa bencana. Setelah berpindah-pindah
dari satu tempat ke tempat lain tanpa negara dan wilayah, dan akhirnya
menemukan sebah rumah di tanah suci pada masa Sulaiman, bangsa Yahudi
sekali lagi dihancurkan karena perilaku mereka yang diluar batas, dan
karena tindakan mereka yang merusak dan membangkang. Yahudi modern
yang telah menetap di daerah yang sama dengan daerah dimasa lalu,
kembali menyebabkan kerusakan dan "berbesar hati dengan kesombongan yang
luar biasa" sebagaimana mereka lakukan sebelum peringatan yang
pertama.
0 comments:
Post a Comment